ILMU
KIMIA
Ilmu
Kimia adalah cabang
dari ilmu fisik yang
mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.
Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia,
interaksi zat-zat melalui gaya
antarmolekul yang
menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena menjembatani ilmu-ilmu
pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi,
dan biologi.
Sejarah Kimia
Sejarah kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah
dipraktikkan selama beberapa milenia di
berbagai belahan dunia.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring
berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan
alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap
alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691).
Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya
dengan diciptakannya tabel periodik unsur
kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada
tahun 1869.
Cabang Ilmu Kimia
·
Kimia
analitik adalah studi yang melibatkan bagaimana kita
menganalisis komponen kimia dalam sampel. Berapa banyak sebenarnya kafein dalam
secangkir kopi? Adakah obat-obatan yang ditemukan dalam sampel urin atlet?
Bagaimana tingkat pH kolam renang saya? Contoh bidang yang menggunakan kimia
analitik meliputi ilmu forensik, ilmu lingkungan, dan pengujian obat. Kimia
analitik dibagi menjadi dua sub cabang: analisis kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan metode /
pemastian untuk membantu menentukan komponen zat (menjawab pertanyaan: apa?). Analisis
kuantitatif di sisi lain, membantu untuk mengidentifikasi
berapa banyak setiap komponen hadir dalam suatu zat (menjawab pertanyaan: berapa?).
·
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia,
dan interaksi kimia
yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan
sangat erat, seperti dalam kimia
medisinal atau neurokimia.
Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
Di bawah payung utama biokimia banyak sub-cabang baru telah muncul dan banyak
ahli kimia modern yang mungkin mengkhususkan diri di dalamnya. Beberapa
disiplin ilmu ini meliputi:
1.
Enzimologi (studi
tentang enzim)
2.
Endokrinologi (studi
tentang hormon)
3.
Biokimia klinik (studi
tentang penyakit)
4.
Biokimia molekuler (studi
biomolekul dan fungsinya)
·
Kimia
anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa
anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah
mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia
organologam. Kimiawan di bidang ini fokus pada unsur-unsur dan
senyawa lain selain karbon atau hidrokarbon.
Sederhananya, kimia anorganik meliputi semua bahan yang tidak organik dan
disebut sebagai zat tak-hidup - senyawa yang tidak mengandung ikatan
karbon-hidrogen (CH). Senyawa yang dipelajari oleh ahli kimia anorganik
meliputi struktur kristal, mineral, logam, katalis,
dan sebagian besar unsur pada tabel
periodik. Contohnya adalah kekuatan balok daya yang digunakan untuk
membawa berat tertentu atau menyelidiki bagaimana emas terbentuk
di bumi.
Cabang kimia anorganik meliputi:
1.
Kimia bioanorganik (studi
peran logam dalam biologi)
2.
Kimia
koordinasi (studi senyawa koordinasi dan interaksi ligan)
3.
Geokimia (studi
komposisi kimia bumi, batuan, mineral & atmosfer)
4.
Teknologi anorganik (sintesis
senyawa anorganik baru)
5.
Kimia nuklir (studi
bahan radioaktif)
6.
Kimia
organologam (studi bahan kimia yang mengandung ikatan antara
logam dan karbon – tumpangsuh dengan kimia organik)
7.
Kimia padatan / kimia material (studi
pembentukan, struktur, dan karakteristik material fasa padat)
8.
Kimia
anorganik sintesis (studi sintesis bahan kimia)
9.
Kimia
anorganik industrial (studi material yang digunakan dalam
industri. Contoh: pupuk)
·
Kimia organik adalah
ilmu yang mempelajari senyawa karbon seperti bahan bakar, plastik, aditif makanan,
dan obat-obatan.
Berlawanan kimia anorganik yang berfokus pada masalah tak-hidup dan zat
berbasis non-karbon, kimia organik berurusan dengan studi karbon dan bahan
kimia dalam organisme hidup. Contohnya adalah proses fotosintesis di
daun karena ada perubahan dalam komposisi
kimia dari tanaman hidup. Cabang-cabang dari kimia organik
melibatkan banyak disiplin ilmu yang berbeda termasuk studi keton, aldehid, hidrokarbon (alkena, alkana, alkuna)
dan alkohol.
1.
Stereokimia (studi
struktur molekul 3-dimensi)
2.
Kimia
medisinal (berurusan dengan perancangan, pengembangan dan
sintesis obat-obatan farmasi)
3.
Kimia
organologam (studi bahan kimia yang mengandung ikatan antra
karbon dan logam)
4.
Kimia organik fisik (studi
struktur dan reaktivitas dalam molekul organik)
5.
Kimia polimer (studi
komposisi dan pembentukan molekul polimer)
·
Kimia fisik adalah
studi tentang sifat fisik molekul, dan hubungannya dengan cara menyatukan molekul
dan atom.
Kimia fisik berurusan dengan prinsip-prinsip dan metodologi baik kimia dan
fisika serta merupakan studi tentang bagaimana struktur kimia berpengaruh
terhadap sifat fisik suatu zat. Contohnya adalah pembuatan brownies, karena ada
pencampuran bahan serta menggunakan panas dan energi untuk mendapatkan produk
akhir. Sub-cabang kimia fisik meliputi:
1.
Elektrokimia (studi
interaksi atom, molekul, ion dan arus listrik)
2.
Fotokimia (studi
efek kimia cahaya; reaksi fotokimia)
3.
Kimia
permukaan (studi reaksi kimia pada permukaan)
4.
Kinetika
kimia (studi laju reaksi kimia)
5.
Termodinamika/termokimia (studi
hubungan panas dengan perubahan kimia)
6.
Mekanika
kuantum/kimia kuantum (studi mekanika kuantum dan
hubungannya dengan fenomena kimia)
SUMBER










